Renungan Harian, 16 Pebruari 2012
Belajar dari Silsilah Daud
1 Tawarikh
2:1-55; Matius 1:1-17
“Isai
memperanakkan Eliab, anak sulungnya, dan Abinadab, anak yang kedua, Simea, anak
yang ketiga, Netaneel, anak yang keempat, Radai, anak yang kelima, Ozem, anak
yang keenam, dan Daud, anak yang ketujuh;” (1 Tawarikh 2:13-15)
Saat kita membaca
pasal hari ini kita mungkin merasa binggung, apa maksudnya satu pasal penuh
hanya berisi nama-nama orang dan daftar silsilah. Bahkan mungkin kita sempat
berfikir bahwa hal tersebut tidaklah penting.
Tetapi jika kita mau belajar kebenaran firman
Tuhan dan sesuai apa yang Tuhan Yesus sampaikan bahwa selama bumi masih ada maka
satu iota pun tidak akan dihapuskan dari firman Tuhan (Mat 5:18). Satu iota
adalah sama dengan satu titik. Hal itu berarti, setiap firman yang dituliskan
dalam Alkitab bukanlah sekedar ditulis untuk memenuhi Alkitab, tetapi setiap
kata itu memiliki makna dan maksud tersendiri, yang pastinya sangatlah penting.
Hal itupun juga
berlaku bagi pembacaan firman Tuhan yang kita baca hari ini. Jika kita melihat
dari silsilah keturunan Yehuda, dimana dari suku tersebut Daud dilahirkan, dan
dari suku tersebut pula nantinya Yesus diperanakkan. Kita akan dapatkan suatu
hal yang sangat menarik.
Ketika Allah memilih
orang-orang “kepercayaan-Nya” yang dipakai oleh Allah (Daud). Allah tidak
pernah melihat garis keturunannya itu baik atau buruk. Bibit, bebet dan bobot
tidak pernah Allah lihat ketika Allah memilih orang-orang pilihan-Nya. Di dalam
silsilah tersebut ada nama Tamar menantu dari Yehuda yang akhirnya menjadi
istrinya.
Sama halnya
ketika Allah memilih Daud, bukan karena dia keturunan orang yang baik-baik,
demikian juga dengan kita. Ketika Allah memanggil dan memilih kita sebagai
umat-Nya, Dia tidak melihat apakah kita keturunan orang benar, orang kaya atau
tidak. Sebab Yesus sendiri mengatakan bahwa Ia datang bukan untuk menyelamatkan
orang benar, tetapi orang berdosa (Luk 5:32). Ia memilih kita, karena Ia memang
mengasihi kita dan itu adalah suatu kasih karunia dari Allah.
Renungan :
Biarlah melalui renungan hari ini,
kita diingatkan bahwa kita bisa menerima keselamatan kita, bukan karena hebat
dan gagah kita. Keselamatan itu semata-mata kita terima karena kasih dan
karunia Allah kepada kita. Itu sebabnya jangan pernah sia-siakan keselamatan
yang saudara terima
Tidak ada komentar