Breaking News

Belajar Memaknai Hidup

Belajar Memaknai Hidup dari  Hee Ah Lee 

ah leeKOMPAS.com — Perjalanan Hee Ah Lee dan pianonya tak semulus yang dikira. Dalam buku biografi yang ditulis Kurnia Effendi, Hee Ah dan ibunya, Woo Kap Sun, melalui masa-masa sulit saat Hee Ah mogok bermain piano di usia 13 tahun. Selama setahun, ia tenggelam dari berbagai konser. Hingga akhirnya, saat banyak orang mempertanyakan keberadaannya, Hee Ah seakan mendapatkan energi untuk kembali tampil, melantunkan repertoar indah, lewat jari jemarinya.
Sang ibulah yang begitu sabar membimbing dan menjaga semangat serta ketekunannya hingga Hee Ah menjadi "sesuatu" di tengah kekurangannya. Tak ada gurat tak percaya diri dari Hee Ah. Ia pun berprinsip, hidup harus berbagi kebahagiaan.
"Saya ingin membantu orang-orang di seluruh negara. Kalau bisa, seperti Michael Jackson yang membuat organisasi sosial. Saya ingin membuat organisasi yang membantu orang berkebutuhan khusus, apalagi untuk orang susah," katanya seraya berharap agar keinginannya terwujud.
Kepada anak-anak, atau siapa pun yang dilahirkan tak sempurna secara fisik, Hee Ah menitipkan pesan. "Jangan pernah bersedih dengan yang tidak ada. Tapi tetaplah bersemangat dengan apa yang masih ada, yang kita punya," kata Hee Ah menutup perbincangan. (Inggried Dwi Wedhaswary)

Untuk bisa bermain piano secara sempurna tidak hanya dibutuhkan latihan dalam waktu yang lama, tetapi juga bakat yang dimiliki oleh orang yang bersangkutan. Bagi orang yang memiliki jari normal saja, walaupun dia berlatih dengan keras, tidak mudah bagi dia untuk bermain secara sempurna apalagi untuk memainkan lagu-lagu klasik.
Saat melihat kondisi fisik Hee Ah Lee, tidak satupun orang yang menduga bahwa anak ini dapat bermain piano, apalagi dapat memainkan musik-musik klasik secara sempurna. Bagi kebanyakkan orang itu adalah hal yang mustahil untuk dapat dilakukan.
Lee bukanlah jenis orang yang menyerah dengan kondisi fisiknya. Karena bakat yang dimiliki, usaha yang keras, dorongan dari orang disekelilingnya dan kasih karunia Tuhan, Lee yang walaupun secara fisik hanya memiliki empat jari mampu memainkan alat musik piano. Bukan hanya sekedar bermain, Lee dapat menguasai alat musik tersebut bahkan dapat memainkan musik klasik yang terkenal rumit dengan sangat sempurna.
“.…Kuatkan dan teguhkanlah hatimu, janganlah takut dan janganlah tawar hati.” (1 Tawarikh 22:13b).
Allah mau setiap anak-Nya tidak menyerah dengan keadaan yang dialami, tetapi tetap teguh dalam pengharapan kepada Allah. Terus bersemangat dan berusaha melakukan yang terbaik, maka keberhasilan akan Allah berikan. (Anton Pramono)

Tidak ada komentar