Melayani dalam Ketidakmampuan
Hidup
sebagai Motivator
Nick lahir di sebuah rumah
sakit di Kota Melbourne pada tanggal 4 Desember 1982. Orangtuanya sangat
terkejut ketika melihat keadaan putra mereka yang lahir tanpa dua lengan dan
dua kaki. Menurut dokter yang menanganginya, Nick terkena penyakit Tetra-amelia
yang sangat langka.
Nick memiliki sebuah telapak
kaki kecil di dekat pinggul kirinya. Sang ayah membimbingnya untuk berdiri,
menyeimbangkan tubuh, dan berenang sejak Nick berusia 18 bulan. Kemudian,
dengan tekun dan sabar, sejak usia 6 tahun, Nick belajar menggunakan jari-jari
kakinya untuk menulis, mengambil barang, dan mengetik. Kini, Nick menyebut
telapak kakinya yang berharga itu sebagai "my chicken drumstick."
Untuk meraih mimpinya, Nick
belajar dengan giat. Otak yang encer, membantunya untuk meraih gelar Sarjana
Ekonomi bidang Akuntansi dan Perencanaan Keuangan pada usia 21 tahun. Segera
setelah itu, ia mengembangkan lembaga non-profit ‘Life Without Limbs'
(Hidup Tanpa Anggota-Anggota Tubuh), yang didirikannya, pada usia 17 tahun,
untuk membantunya berkarya dalam bidang motivasi.
Kini, Nick Vujicic adalah
motivator/pembicara internasional yang gilang-gemilang. Ia sudah berkeliling ke
lebih dari 24 negara di empat benua (termasuk Indonesia), untuk memotivasi
lebih dari 2 juta orang-khususnya kaum muda. Berkali-kali, ia diwawancarai oleh
stasiun televisi dengan jangkauan internasional, seperti ABC (pada 28 Maret
2008). Produknya yang terkenal adalah DVD motivasi "Life's Greater
Purpose", "No Arms, No Legs, No Worries", serta film "The
Butterfly Circus."
"Saya telah memberikan
berbagai jenis motivasi kepada orang-orang, berdasarkan pengalaman hidup
saya," pungkas Nick di akhir wawancara. "Namun, ada satu hal yang
selalu saya katakan pada mereka: ‘Terimalah dan cintai diri kamu sendiri.'
Jika satu orang saja bisa melakukannya, kemudian merasa lebih bersemangat dalam
menjalani hidup serta ingin berguna bagi orang lain, saya merasa bahwa sebagian
tugas saya di dunia ini telah terselesaikan." (Penulis : Team Andriewongso.com)
Nick adalah sosok yang luar
biasa, walaupun dia lahir dalam kondisi yang cacat tanpa tangan dan kaki,
tetapi dia memiliki semangat hidup yang luar biasa. Selain semangatnya yang
luar biasa, Allah juga memberkati dia dengan kecerdasan, sehingga pada usia 21
tahun dia dapat menyelesaikan gelar sarjananya.
Fokus hidup Nick bukanlah
dirinya sendiri, tetapi dia juga perduli akan orang lain. Sudah semenjak usia
17 tahun dia mulai memotivasi orang. Oleh kata-kata motivasinya banyak orang
disadarkan akan makna kehidupan yang sebenarnya.
Allah menghendaki, kehidupan kita
membawa dampak bagi orang-orang yang ada di sekeliling kita. Itulah sebabnya IA
menyebut setiap orang percaya sebagai “terang” dan “garam” (Matius 6:13-16),
sehingga kehidupan setiap kita sebagai orang percaya membawa dampak bagi
dunia.(Anton Pramono)
Tidak ada komentar