Breaking News

Daniel

DANIEL

Dari semua tokoh yang ada di Alkitab, Daniel adalah salah satu tokoh yang istimewa dan patut untuk dipelajari perjalanan hidupnya. Ia adalah satu-satunya tokoh yang tercatat dalam Alkitab yang mengabdi pada empat penguasa yang berbeda, yaitu Nebukadnezar, Belsyazar, Darius dan Koresh. Pada masing-masing masa/penguasa Daniel memiliki kedudukan dan peranan penting dalam setiap kerajaan dimana dia bekerja dan mengabdikan dirinya.
Berikut ini adalah rincian perjalanan hidup dari Daniel :
1.      Kehidupan Daniel saat pemerintahan raja Nebukadnezar
a.      Daniel bekerja di istana Nebukadnezar
“Dalam tiap-tiap hal yang memerlukan kebijaksanaan dan pengertian, yang ditanyakan raja kepada mereka, didapatinya bahwa mereka sepuluh kali lebih cerdas dari pada semua orang berilmu dan semua ahli jampi di seluruh kerajaannya.” (Daniel 1:20).
Daniel adalah salah satu tawanan Nebukadnezar yang merupakan orang Yahudi dan keturunan bangsawan. Dia bersama dengan ketiga temannya (Hananya, Misael dan Azarya) terpilih untuk dilatih dan dikarantina selama beberapa waktu untuk nantinya bekerja untuk Nebukadnezar.
Masing-masing dari mereka diberi nama lain atau julukan oleh pemimpin pegawai istana Babel. Daniel diberi nama atau julukan Beltsazar, Hananya diberi nama atau julukan Sadrakh, Misael diberi nama atau julukan Mesakh dan Azarya diberi nama atau julukan Abednego.
Saat di istana Babel Daniel dan teman-temannya mengambil keputusan untuk mentaati firman Tuhan dengan tidak memakan makanan yang tidak sewajarnya dan hanya memakan sayuran. Hal itu sempat membuat pemimpin pegawai istana cemas, namun setelah beberapa hari mereka diuji dan didapati bahwa mereka sepuluh kali lebih cerdas dari semua pemuda yang ada.
b.      Daniel mengartikan mimpi Nebukadnezar pertama kalinya
“Adapun aku, kepadaku telah disingkapkan rahasia itu, bukan karena hikmat yang mungkin ada padaku melebihi hikmat semua orang yang hidup, tetapi supaya maknanya diberitahukan kepada tuanku raja, dan supaya tuanku mengenal pikiran-pikiran tuanku.” (Daniel 2:30).
Suatu hari raja Nebukadnezar bermimpi, dan mimpinya itu membuat dia cemas dan tidak bisa istirahat dengan tenang. Itulah sebabnya ia memanggil seluruh ahli jampi dan orang-orang pandai di negeri itu.
Hal yang istimewa dalam kisah ini, saat sang raja memanggil seluruh orang pandai dinegerinya, ia tidak menceritakan mimpi yang ia alami, tetapi meminta setiap orang pandai tersebut untuk menyebutkan mimpi sang raja dan menjelaskan artinya. Jika mereka tidak bisa menyebutkan mimpi sang raja dan menerangkan arti dari mimpi tersebut setiap mereka terancam dibunuh. Hal tersebut membuat semua orang bingung dan tidak bisa mengartikan mimpi sang raja dan baru pertama kalinya hal seperti itu diminta.
Melihat hal tersebut Daniel menghadap raja dan meminta waktu untuk dapat menyebutkan mimpi raja beserta dengan artinya. Setelah tiba waktunya Daniel menghadap raja kembali kemudian dia menyebutkan mimpi dari raja Nebukadnezar beserta artinya dengan tepat.
c.       Daniel mengartikan mimpi Nebukadnezar kedua kalinya
“Lalu berdirilah Daniel yang namanya Beltsazar, tercengang beberapa saat, pikiran-pikirannya menggelisahkan dia. Berkatalah raja: "Beltsazar, janganlah mimpi dan maknanya itu menggelisahkan engkau!" Beltsazar menjawab: "Tuanku, biarlah mimpi itu tertimpa atas musuh tuanku dan maknanya atas seteru tuanku!” (Daniel 4:19).
Suatu hari raja Nebukadnezar bermimpi untuk kedua kalinya, dan mimpinya itu membuat dia gelisah kembali. Itulah sebabnya ia memanggil seluruh ahli jampi dan orang-orang pandai di negeri itu. Kali ini raja memberitahukan mimpi yang dapatkannya. Namun tetap saja mereka tidak bisa mengartikan mimpi sang raja.
Akhirnya Daniel kembali menghadap raja dan mendengarkan cerita raja akan mimpi yang dialaminya. Namun kali ini Daniel juga terkejut setelah mendengarkan mimpi raja, sebab mimpi itu memiliki arti yang buruk, yaitu berbicara hukuman yang akan diterima oleh Nebukadnezar karena meninggikan diri.
Setelah beberapa waktu arti dari mimpi tersebut menjadi kenyataan, dan raja Nebukadnezar mendapatkan hukuman. Setelah selesai waktunya Nebukadnezar sadar kembali serta bertobat dan memuliakan Allah.
2.      Kehidupan Daniel pada masa pemerintahan raja Belsyazar
“Kemudian Daniel menjawab raja: "Tahanlah hadiah tuanku, berikanlah pemberian tuanku kepada orang lain! Namun demikian, aku akan membaca tulisan itu bagi raja dan memberitahukan maknanya kepada tuanku.” (Daniel 5:17).
Setelah Nebukadnesar mendapatkan hukuman dari Allah, kedudukannya sebagai raja atas Babel digantikan oleh anaknya Belsyazar. Kehidupan dan kelakuannya tidaklah lebih baik dari ayahnya.
Suatu hari Belsyazar mengadakan sebuah perjamuan besar. Dalam perjamuan tersebut raja mabuk oleh anggur dan memerintahkan orang untuk membawa perkakas bait Allah yang diambil oleh ayahnya dari Bait Allah. Setelah perkakas tersebut diambil raja menggunakannya untuk mabuk bersama dengan raja dengan para pejabatnya.
Hal tersebut membuat Allah murka dan memberikan penglihatan kepada sang raja. Setelah peristiwa itu Daniel dipanggil menghadap raja untuk memberikan makna atas penglihatan yang dilihat oleh raja. Daniel memberikan arti dari mimpi tersebut sesuai dengan apa yang Allah berikan kepadanya.
Setelah arti dari mimpi raja diberitahukan oleh Daniel, malam harinya tepat seperti yang disampaikan raja Belsyazar terbunuh dan mati.
3.      Kehidupan Daniel pada  pemerintahan raja Darius
“Allahku telah mengutus malaikat-Nya untuk mengatupkan mulut singa-singa itu, sehingga mereka tidak mengapa-apakan aku, karena ternyata aku tak bersalah di hadapan-Nya; tetapi juga terhadap tuanku, ya raja, aku tidak melakukan kejahatan.” (Daniel 6:23).
Setelah kerajaan Media-Persia berkuasa, Darius anak dari Ahasyweros berkuasa. Yang luar biasanya, Daniel yang tadinya bekerja untuk kerajaan Babel juga dipekerjakan di kerajaan Darius. Daniel tidak hanya bekerja pada raja Darius sebagai pegawai biasa, sebab ia memiliki jabatan yang sangat tinggi dalam kerajaan Darius. Daniel merupakan salah satu dari tiga pejabat tertinggi yang membawahi pejabat-pejabat lainnya.
Namun para pejabat tinggi lainnya isi kepada Daniel kerena ia lebih dari mereka. Pejabat tersebut berusaha mencari-cari kesalahan Daniel untuk mendakwa dan menghukum dia, tetapi mereka tidak mendapatkan satu kesalahanpun yang dilakukan oleh Daniel. Mereka hanya menemukan bahwa Daniel adalah orang yang setia beribadah kepada Allah.
Para pejabat tersebut menghadap kepada raja dan meminta supaya raja membuat sebuah peraturan bahwa setiap masyarakat selama tiga puluh hari tidak boleh menyembah siapapun juga selain dari raja akan dimasukkan ke dalam gua singa. Hal tersebut disetujui oleh raja dan berlaku untuk semua penduduk termasuk didalamnya adalah Daniel.
Adalah peraturan yang disetujui oleh raja tidak mempengaruhi kesetiaan Daniel kepada Allah, dia tetap berdoa tiga kali sehari kepada Allah, dan membuat dia harus ditangkap dan dimasukkan dalam gua singa. Hal tersebut membuat raja Darius bersedih dan berpuasa seharian untuk Daniel. Atas pertolongan Tuhan dan memang Daniel tidak bersalah, maka tidak terjadi apa pun pada dirinya. Raja yang mengetahui rencana jahat dari para pejabat yang iri pada Daniel, akhirnya memasukkan mereka dan keluarga mereka ke gua singa ganti Daniel, bahkan belum menyentuh tanah tubuh mereka sudah diterkam oleh para singa dan dimakan.
4.      Kehidupan Daniel pada pemerintahan  Koresh
“Pada tahun ketiga pemerintahan Koresh, raja orang Persia, suatu firman dinyatakan kepada Daniel yang diberi nama Beltsazar; firman itu benar dan mengenai kesusahan yang besar. Maka dicamkannyalah firman itu dan diperhatikannyalah penglihatan itu.” (Daniel 10:1).
Selain hidup pada pemerintahan Darius, Daniel juga hidup pada masa pemerintahan Koresh. Namun berbeda dengan tiga raja sebelumnya, dimana Alkitab mencatat peran serta Daniel pada masing-masing pemerintahan, pada masa pemerintahan Koresh Alkitab tidak menuliskan peran serta Daniel ataupun kedudukannya pada masa pemerintahan itu.
Pada masa pemerintah Koresh, Alkitab hanya menceritakan sebuah penglihatan yang diterima oleh Daniel yang membuat dia cemas dan berpuasa untuk mencari jawaban daripada Allah akan apa maksud sebenarnya dari penglihatan yang dia peroleh dari Allah tentang kesusahan besar. Pada akhirnya melalui malaikatnya Allah memberikan sebuah pengertian akan apa yang terjadi pada masa itu dan pada yang akan datang berkaitan dengan penglihatan yang diterima oleh Daniel tentang kesusahan besar yang akan terjadi.
Setelah mengetahui sejarah kehidupan Daniel yang luar biasa, sudah selayaknya untuk mempelajari kharakter yang dimiliki oleh seorang Daniel yang membuat dia begitu berhasil dalam kehidupannya sekaligus menyenangkan hati Tuhan, sehingga banyak penglihatan yang dia peroleh dari Tuhan.
Berikut ini beberapa kharakter atau sifat dari Daniel yang harus dicontoh dan dijadikan teladan bagi setiap orang percaya dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari :
1.      Tidak berkompromi dengan yang tidak berkenan kepada Tuhan
Kharakter pertama yang dimiliki oleh Daniel dan harus juga dimiliki oleh setiap orang percaya adalah keberanian dan kesungguhan dia untuk berkata tidak pada segala sesuatu yang tidak berkenan kepada Allah.
Pada waktu Daniel terpilih sebagai salah satu pemuda yang dilatih untuk dijadikan sebagai pegawai raja, ia berhak untuk mendapatkan fasilitas yang terbaik, makanan dan minuman anggur yang terbaik yang sama dengan yang dihidangkan kepada raja. Namun karena Daniel merupakan orang yang takut akan Allah, walaupun semua itu adalah suatu yang mengenakkan secara daging, namun Daniel berani berkata tidak pada semuanya itu dan memilih sesuatu yang berkenan kepada Allah.
2.      Berpusat pada Allah dan tidak sombong
Saat Daniel menghadap kepada raja Nebukadnezar, dia  datang dengan kerendahan hatinya dan mengatakan bahwa segala ilham atau pemahaman yang dia dapatkan bukanlah dari dirinya sendiri namun Allah yang memberikan dan menyingkapkan bagi dirinya.
3.      Seseorang yang berani karena kebenaran
Saat raja Darius setuju untuk mengeluarkan suatu peraturan, bahwa setiap orang tidak boleh berdoa ke Allah lain selain Darius selama tiga puluh hari kalau tidak mereka akan dibunuh, hal tersebut tidak membuat Daniel berhenti menyembah Allah. Dia tetap berdoa dan menyembah Allah walaupun mengetahui resikonya akan dimasukkan ke dalam gua singa.
4.      Seseorang yang setia kepada Allah-nya
Kebenaranian yang ditunjukkan oleh Daniel menunjukkan bahwa dia adalah seorang pribadi yang setia kepada Allah. Kepercayaannya kepada Allah benar-benar teruji dan tidak mudah diombang-ambingkan dengan ancaman hukuman mati sekalipun.

Tidak ada komentar