Renungan Harian, 25 Pebruari 2012
Campur Tangan Allah
2
Tawarikh 22:1-46; Yohanes 8:2-11
“Tetapi
Yosabat, anak perempuan raja, mengambil Yoas bin Ahazia, menculik dia dari
tengah-tengah anak-anak raja yang hendak dibunuh itu, memasukkan dia dengan
inang penyusunya ke dalam gudang tempat tidur. Demikianlah Yosabat, anak
perempuan raja Yoram, isteri imam Yoyada, --ia adalah saudara perempuan
Ahazia--menyembunyikan dia terhadap Atalya, sehingga ia tidak dibunuh Atalya.” (2
Tawarikh 22:11)
Kita
sadari atau tidak, Allah senantiasa memperhatikan kehidupan anak-anakNya.
Mata-Nya tidak pernah lelah untuk senantiasa memperhatikan setiap orang percaya
(1 Pet 3:12). Ia selalu mengawasi anak-anakNya.
Disaat
terlemah dalam kehidupan kita sekalipun, sekali-kali Ia tidak pernah
meninggalkan kita berjuang sendirian. Namun demikian banyak sekali orang
percaya tidak menyadari akan hal tersebut. Yang terjadi sering kali ketika
mereka merasa ada beban permasalah yang terjadi dan menimpa kehidupan mereka,
pada awalnya mereka berdoa, tetapi ketika jawaban doa itu tidak kunjung datang
yang mereka lakukan mulai mengeluh dan mempertanyakan Tuhan, apakah Dia tidak
mendengar?
Seringkali
kita juga mengalami hal yang sama. Kita berada dalam posisi yang terjepit dan
tidak bisa berbuat apa-apa. Namun justru disitulah iman kita sedang diuji oleh
Allah. Pada kondisi yang demikian kita berada dalam suatu persimpangan jalan,
mengikuti keinginan kita atau bersandar pada Allah. Jika kita terjebak dan
salah dalam mengambil keputusan dengan mengikuti keinginan kita maka kita
justru menyusahkan diri kita sendiri pada akhirnya.
Sadarilah
bahwa Allah kita bukanlah manusia yang sering kali lupa janji. Ia Allah yang
setiap dan penyertaan-Nya adalah bersifat kekal. Janganlah, kuatir, takut dan
cemas saat badai permasalah menerpa, tetaplah bersandar pada Allah maka Dia
pastilah memberikan jalan keluar dalam kehidupan saudara.
Yang
jadi permasalahan bukanlah Allah, tetapi kita. Sering kali kita memang ketika
menghadapi permasalahan bersandar pada Allah pada mulanya, tetapi karena tidak
sabar dalam menantikan pertolongan Tuhan, maka kita bertindak sendiri dan itu
justru menggagalkan pertolongan Tuhan dalam kehidupan kita. Itulah sebabnya
kita harus terus bersandar pada Allah dan tidak menggunakan kekuatan kita
sendiri apapun yang terjadi.
Renungan
:
Biarlah melalui
firman Tuhan hari ini saudara semakin diteguhkan dan dikuatkan. Ingatlah ketika
saudara angkat tangan dan berserah sepenuhnya pada Allah, maka Ia akan turun
tangan untuk menyelesaikan permasalahan saudara.
Tidak ada komentar