Renungan Harian, 31 Januari 2012
Kasih yang Nyata
2 Samuel 9:1-13; Lukas 6:35
“Kemudian berkatalah Daud kepadanya: "Janganlah takut, sebab aku pasti akan menunjukkan kasihku kepadamu oleh karena Yonatan, ayahmu; aku akan mengembalikan kepadamu segala ladang Saul, nenekmu, dan engkau akan tetap makan sehidangan dengan aku.” (2 Samuel 9:7)
Hari ini kita belajar dari satu tokoh dalam kebenaran firman. Tokoh itu adalah raja Daud. Dia adalah seorang raja yang luar biasa yang sangat dikasihi oleh Allah. Ia begitu dikasihi oleh Allah, karena sikap dan kararternya yang luar biasa.
Raja Daud walaupun di masa lalunya sangatlah dibenci oleh Saul, bukan karena raja Daud berbuat suatu kesalahan, tetapi karena iri hati, ia sampai dikejar-kejar oleh raja Saul dan menjadi buronan kerajaan, bahkan Saul beriktiar untuk membunuh Daud. Namun dalam beberapa kesempatan emas dimana Daud bisa dengan leluasa untuk membalas dan membunuh Saul, namun ia tidak melakukan hal tersebut. Hal itu dikarenakan, selain Saul adalah mertuanya sendiri, Daud juga orang takut akan Allah dan mengerti akan kebenaran. Ia tidak mau menjamah orang yang dikasihi oleh Allah.
Walaupun raja Daud tidak diperlakukan dengan baik oleh keluarga Saul, namun sama sekali Daud tidak dendam kepada keluarga Saul bahkan tidak juga kepada keturunannya. Hal itu ditunjukkan oleh Daud dengan memperhatikan anak dari Yonatan dan cucu dari Saul. Anak itu adalah Mefiboset. Daud mengambil Mefiboset dan memberikan dia sejumlah fasilitas yang dibutuhkan dan ia mendapat kehormatan untuk selalu makan semeja dengan raja Daud seumur hidupnya. Suatu hal yang luar biasa.
Melalui kisah raja Daud yang kita pelajari saat ini, kita belajar tentang kasih yang sejati. Kasih yang buka “jika” tetapi kasih yang “walaupun” apa yang orang lakukan kepada kita, kita tetap mengasihi orang tersebut, walaupun orang tersebut memusuhi kita.
Yesus sendiri mengajarkan tentang kasih kepada sesama. Ia juga berkata kasihilah musuhmu (Luk 6:35). Ketika Yesus berkata demikian Ia sendiri telah memberikan teladan pada setiap kita orang percaya. Pada waktu ia disiksa, Ia sama sekali tidak membalas, padahal bagi Dia adalah perkara yang sangat mudah untuk membinasakan manusia, sebab Ia adalah Allah.
Renungan :
Biarlah melalui renungan hari ini, kita diingatkan akan pentingnya hidup dalam kasih. Biarlah kasih itu menjadi nyata dalam kehidupan saudara, sehingga nama Yesus dipermuliakan dan tercermin melalui kehidupan saudara.
Kasih adalah identitas orang percaya
Tidak ada komentar