Renungan Harian, 26 Januari 2012
Dipanggil dan Diperlengkapi
Keluaran 3:1-22; Kisah Para Rasul 1:8
“Lalu firman-Nya : “Bukankah Aku akan menyertai engkau ? Inilah tanda bagimu, bahwa Aku yang mengutus engkau : apabila engkau telah membawa bangsa ini keluar dari Mesir, maka kamu akan beribadah kepada Allah di gunung ini” (Keluaran 3:12).
Reaksi Musa pada waktu pertama kali Tuhan panggil, merupakan gambaran dari reaksi setiap kita pada waktu permulaan Tuhan panggil kita untuk melayani Dia. Seringkali ketika Tuhan memanggil kita untuk melayani Dia, selalu timbul alasan “siapa aku” dan “apa yang harus aku katakan.” Alasan yang sama dipakai oleh Musa, ketika Allah memanggil dia (ayat 11 dan 13).
Selain Musa, ada beberapa tokoh lain dalam Alkitab, ketika Allah memanggil mereka, mereka merasa tidak layak. Yesaya, ketika Tuhan memanggil dia untuk berbicara kepada bangsa Israel, ia berkata “celaka aku” (Yesaya 6:5). Yeremia, ketika Tuhan memanggil, dia beralasan “aku ini masih muda” (Yeremia 1:6).
Seringkali ketika Tuhan memanggil kita, ada saja alasan yang kita berikan untuk menolak panggilan tersebut. Kita perlu menyadari, ketika Allah memanggil seseorang, Allah tidak pernah iseng dan karena kekurangan orang maka Ia memanggil kita. Ketika Allah memanggil, Allah tahu pasti siapa yang Dia panggil, bukan karena iseng. Ketika Allah memanggil, Ia adalah Allah yang bertanggung jawab, yang melengkapi setiap pribadi yang dipanggil-Nya, sehingga dapat memenuhi tugas dan panggilannya untuk melayani Allah.
Ketika Allah memanggil Musa, Yesaya dan Yeremia, Allah tidak pernah meninggalkan mereka sendiri, tetapi Allah memperlengkapi mereka dengan kuasa-Nya, sehingga mereka dapat memenuhi tugas pelayanannya. Demikian halnya ketika Allah memanggil kita untuk melayani Dia, Ia tidak pernah membiarkan kita sendiri, tetapi Ia menyertai dan memperlengkapi kita dengan Roh dan kuasa-Nya, sehingga kita dapat memenuhi tugas dan panggilan yang Tuhan berikan kepada kita (Yohanes 14:16; Kisah Para Rasul 1:8; Markus 16:17-18).
Dengan demikian, sebenarnya tidak ada alasan bagi kita untuk menolak panggilan Allah dalam hidup kita. Apakah itu dengan alasan “siapa kita”, “apa yang dikatakan” atau pun “aku masih muda”, sebab ketika Allah memanggil, Allah pasti memperlengkapi kita. Kita yang susah bicara dan takut, Tuhan sanggup ubahkan menjadi fasih lidah dan pemberani. Hal itu nampak jelas dalam pribadi Petrus. Petrus sebelumnya hanya pandai bicara namun penakut, sampai-sampai menyangkal Yesus tiga kali. Namun setelah menerima Roh Kudus, ia menjadi pribadi yang luar biasa. Dalam khotbah perdananya, tiga ribu orang bertobat, bahkan ketika diperhadapkan pada Mahkamah Agama, ia dapat memberikan jawaban yang lantang.
Oleh sebab itu, ketika Allah memanggil kita, jangan merasa takut, sebab ketika Ia memanggil, Ia memperlengkapi kita dengan Roh yang membangkitkan dan kuasa untuk memberitakan kebenaran firman-Nya (2 Timotius 1:7-8).
Renungan :
Jika saat ini Tuhan memanggil saudara untuk mengambil bagian dalam pelayanan. Jangan pernah bimbang, merasa kecil hati, dan merasa tidak mampu. Percayalah, ketika Allah memanggil saudara untuk melayani Dia, Ia akan memperlengkapi saudara untuk melakukan tugas pelayanan saudara.
Tidak ada komentar