Renungan Harian, 11 Pebruari 2012
Bait Allah
2 Tawarikh 3:1-17;
1 Korintus 6:19
“Kemudian ia
membuat ruang maha kudus; panjangnya dua puluh hasta, menurut lebar rumah itu,
dan lebarnya dua puluh hasta juga. Lalu ia menyaputnya dengan emas tua seberat
enam ratus talenta;” (2 Tawarikh 3:8)
Firman Tuhan hari
ini berisikan cerita saat Raja Salomo mulai membangun bait Allah, sebab saat
itu bait Allah adalah berupa sebuah bangunan, dan harus dibangun dengan megah
dan dari bahan yang terbaik untuk memuliakan Allah.
Saat ini bait
Allah bukanlah lagi berupa sebuah bangunan fisik, tetapi berupa sebuah bangunan
rohani. Memang benar secara bangunan saat ini ada gedung gereja, tetapi bait
Allah yang sejati bukanlah gedung gereja dimana kita beribadah bersama dengan
saudara seiman lainnya. Bait Allah yang sejati adalah diri kita sendiri (1 Kor
6:19).
Sebagai bait
Allah, maka kerohanian kita harus dibangun semegah mungkin untuk memuliakan
Allah. Bukan dibangun dengan batu bata, emas, perak atau benda-benda berharga
lainnya, tetapi dibangun di atas dasar yang teguh dan kokoh, yaitu di dalam
Yesus Kristus sendiri. Sebab Dialah satu-satunya dasar yang tidak dapat
digoncangkan oleh apapun juga.
Untuk bisa
membangun bait Allah rohani yang memuliakan nama-Nya maka kita harus juga
senantiasa melekat kepada Kristus sebagai sumber kekuatan sejati (Yoh 15:1-8).
Sehingga kita beroleh nutrisi yang terbaik bagi perkembangan pembanguan tubuh
Kristus sebagai bait Allah yang sejati.
Sebagai manusia
Kristus tentunya setiap orang percaya haruslah senantiasa hidup kudus, sebab
sebagai bait Allah kekudusan itu sangatlah penting bagi kehidupan orang
percaya. Bait Allah identik dengan kehadiran Allah, itu sebabnya ada ruang
Mahakudus, dimana Allah hadir secara pribadi, orang percaya harus hidup kudus
supaya hadirat Allah benar-benar hadir di dalam kehidupan orang percaya. Jika
kehidupan kita tidak kudus (cemar dan penuh dosa) maka kita tidak akan pernah
merasakan kehadiran Tuhan secara pribadi di dalam kehidupan kita.
Renungan :
Biarlah melalui firman Tuhan hari
ini saudara diingatkan, bahwa sebagai orang percaya saudara adalah bait rohani
bagi Allah. Sebagai bait rohani bagi Allah saudara haruslah benar-benar menjaga
kekudusan saudara, sehingga Allah senantiasa hadir dan membimbing kehidupan
kerohanian saudara.
Tidak ada komentar