Breaking News

Renungan Harian, 30 Maret 2012

Menghormati Hadirat Allah 

1 Samuel 6:1-21; Kisah Para Rasul 19:13-16
“Dan ia membunuh beberapa orang Bet-Semes, karena mereka melihat ke dalam tabut TUHAN; Ia membunuh tujuh puluh orang dari rakyat itu. Rakyat itu berkabung, karena TUHAN telah menghajar mereka dengan dasyatnya” (1 Samuel 6:19)

Allah adalah Pribagi yang sangat konsisten dengan kekudusan. Itulah sebabnya, ketika manusia jatuh dalam dosa, Allah mengusir manusia dari taman Eden, sebab gambaran kekudusan Allah pada manusia saat manusia jatuh dalam dosa telah rusak.
Manusia, tidak dapat lagi dengan leluasa berhubungan dengan Allah. Ada serangkaian syarat dan pra-syarat yang harus dipenuhi sehingga berkenan kepada Allah.
Dalam dunia Perjanjian Lama, ada satu suku yang dikhususkan dari bangsa Israel yang dapat melayani Allah, sebagai imam dan membawa Tabut Perjanjian. Selain suku Lewi, suku lain tidak diperkenankan untuk mendekat pada Tabut tersebut, jika dilanggar maka mereka akan memperoleh penghukuman dari Allah sendiri, yaitu kematian.
Ketika melihat Tabut Allah, orang Bet-Semes sangat bersukacita, namun sebagian dari mereka sangat penasaran dengan apa yang ada di dalam Tabut Allah, sehingga mereka mendekat, dan akhirnya mereka mendapatkan penghukuman dari Allah.
Dalam Perjanjian Baru, juga ada kisah tetang anak-anak Skewa yang bermain-main dengan nama Yesus (Kis 19:13-16), dan akibatnya iblis mempermainkan mereka. Sebab firman Tuhan dengan tegas menyatakan bahwa Allah tidak akan pernah membiarkan diri-Nya dipermainkan (Gal 6:7). Ia memang Allah yang penuh kasih, tetapi Ia juga Allah yang tegas jika berbicara tentang atribut diri-Nya.
Kekudusan sangatlah penting artinya bagi Allah. Itulah sebabnya ada firman yang menyatakan bahwa kita harus “mengejar” kekudusan, sebab tanpa kekudusan tidak seorangpun dapat melihat Allah (Ibr 12:14). Kekudusan merupakan alat ukur penentu apakah seseorang dapat berkomunikasi dengan Allah.
Sebagai orang percaya kita patut mengucap syukur, sebab detik kita menerima Kristus, kita menerima keselamatan dan “dikuduskan” sehingga dapat berkomunikasi dengan Allah (1 Kor 1:30). Tugas kita adalah menjaga kehidupan kita tetap tinggal dalam kekudusan tersebut.

Renungan :
Biarlah melalui renungan hari ini, kita diingatkan akan pentingnya kekudusan. Kita harus terus tinggal didalamnya dan tidak bermain-main dengan kekudusan.

Kekudusan adalah parameter yang membawa perjumpaan dengan Allah

Tidak ada komentar