Sejarah Penulisan Alkitab Bahasa Indonesia
Part 3
Tahap 12
bersambung ...
Tahap 11
Selanjutnya pada kisaran tahun 1907, karena
banyaknya penduduk etnis Cina maka seorang misionaris wanita dari gereja
Presbiterian bernama Mc Mahone menterjemahkan Injil Matius dalam bahasa Melayu
Bapa (bahasa campuran antara bahasa Cina dan bahasa Indonesia/Melayu). William
Shellabear pun bersama beberapa rekannya menterjemahkan Alkitab dalam
bahasa Melayu Baba.
Tahap 12
Pada tahun 1938 seorang guru Teologi bernama W.A.
Bode dibantu tiga lembaga Alkitab yaitu :
a.
Lembaga Alkitab Belanda (NBG),
b.
Inggris (BFBS) dan
c.
Skotlandia (NBSS)
Memeriksa dan membenahi beberapa bagian Alkitab
terjemahan Leijdecker, Klinkert dan Shellabear. Akhirnya pada tahun itu
(1938) Alkitab Perjanjian Baru versi Bode diterbitkan.
Tahap 13
Setelah bangsa Indonesia menyatakan kemerdekaannya
pada tanggal 17 Agustus 1945, maka terbentuklah Lembaga Alkitab Indonesia
(LAI). Lembaga ini menggabungkan Alkitab Perjanjian Lama versi Klinkert dan
Alkitab Perjanjian Baru versi Bode. Akhirnya pada tahun 1958
diterbitkanlah Alkitab lengkap Perjanjian Lama dan Baru yang dipakai oleh
gereja-gereja pada masa itu. Alkitab itu juga dikenal dengan sebutan Alkitab
terjemahan Lama.
Tahap 14
Umat Katolik juga rindu memiliki Alkitab
terjemahannya sendiri yang diterjemahkan menurut naskah Alkitab dalam bahasa Yunani.
Akhirnya Pastor J. Bourma, SVD menterjemahkan Perjanjian Baru dan
diterbitkan oleh Penerbit Arnoldus Ende, Flores pada tahun 1964 dan direvisi
pada tahun 1968. Alkitab itu diberi judul “Indjil – Kabar Gembira Jesus
Kristus”.
Alkitab Perjanjian Lama penterjemahannya
ditangani oleh Pater Cletus Groenen dan kawan-kawan, namun dihentikan
pada tahun 1968 atas perintah Gereja Roma Katolik. Hal itu disebabkan pihak
Gereja Roma Katolik mengusahakan penterjemahan melalui Lembaga Alkitab
Indonesia (LAI), sebagai lembaga yang resmi.
Tahan 15
Menanggapi keinginan dari Gereja Roma Katolik
untuk bisa memiliki kitab terjemahan dari Lembaga Alkitab Indonesia, maka
dibentuklah tim penerjemahan bersama yang diketuai oleh Dr. J.L. Abineno.
Pada akhirnya Alkitab Perjanjian Baru berhasil diselesaikan pada tahun 1971 dan
diterbitkan pada tahun itu juga. Alkitab secara lengkap (Perjanjian Lama dan
Baru) baru selesai dan diterbitkan pada tahun 1974. Alkitab inilah yang dipakai
oleh semua kalangan gereja hingga pada saat ini. Alkitab ini dikenal dengan
sebutan Alkitab terjemahan baru.
Karena dianggap masih ada
kekurangtepatan dalam penterjemahan maka revisi terhadap Alkitab mulai
dikerjakan dan pada tahun 1997, revisi terhadap Alkitab Perjanjian baru telah
selesai dan diterbitkan. Hasil revisi tersebut dikenal dengan Alkitab
terjemahan baru revisi (TB2). Sedangankan untuk revisi Alkitab
Perjanjian Lama sedang dikerjakan dan segera dicetak.bersambung ...
Tidak ada komentar