Renungan Harian, 18 Januari 2012
SINGKIRKAN KEDAGINGAN
Kejadian 21: 1-34; Galatia 4:21-31
“Berkatalah Sara kepada Abraham :”Usirlah hamba perempuan itu beserta anaknya, sebab anak hamba ini tidak akan menjadi ahli waris bersama-sama dengan anakku Ishak” (Kejadian 21:10).
Kita tahu bahwa Ishak adalah anak perjanjian yang Allah berikan kepada Abraham. Sedangkan Ismael adalah anak Abraham dengan gundiknya Hagar. Dengan demikian sangatlah wajar jika Ishak menjadi ahli waris Abraham, sedangkan Ismael tidak. Itulah sebabnya mengapa Allah tidak menyalahkan tindakan Sara (Kejadian 21:12).
Secara rohani anak yang dilahirkan oleh Sara adalah anak yang diperanakkan menurut Roh, sedangkan anak yang dilahirkan oleh Hagar adalah anak yang diperanakkan dalam daging (Galatia 4:23).
Kita sebagai orang percaya adalah anak yang dilahirkan dalam Roh, sehingga kita dilayakkan sebagai ahli waris dari Allah, yaitu warisan kehidupan yang kekal dalam kerajaan sorga.
Oleh sebab itu, sebagai anak yang dilahrikan dalam Roh, kita bukan lagi hamba dosa (kedagingan), tetapi kita adalah orang yang merdeka oleh karena penebusan Kristus di atas kayu salib.
Sebagai anak yang dilahirkan di dalam Roh, kita tidak bisa hidup menuruti daging sekaligus hidup menuruti Roh. Sebab kehendak daging dan Roh sangatlah bertentangan. Keinginan daging adalah dosa yang mendatangkan maut, sedangkan keinginan Roh adalah hidup dan damai sejahtera (Roma 8:6). Oleh sebab itu, sebagai orang percaya kita harus hidup menuruti Roh sebagai manusia baru, yagn telah mati dalam kedagingan dan dilahirkan kembali sebagai manusia baru dalam kebangkitan Kristus (Roma 6:4).
Paulus mengingatkan kita sebagai orang percaya agar hidup berpadanan dengan panggilan kita untuk hidup dalam kekudusan (1 Tesalonika 4:7). Kita harus menyingkirkan semua kedagingan sebagai produk dari manusia lama dan hidup sebagai manusia baru yang hidup dalam kekudusan. Manusia yang hidup dalam Kristus, berakar dan dibangun di atas Kristus. Ia mengingatkan kita supaya kita membuang semua amarah, kata-kata kotor, kepahitan, kegeraman, kemarahan dan segala kejahatan. Ia mau setiap kita hidup dalam kasih dan pengampunan (Efesus 4:29-32).
Sebab jika tidak demikian, jika kita masih membiarkan kedagingan ada dalam kehidupan kita, Roh Kudus didukakan oleh tindakan kita tersebut.
Jangan biarkan kedagingan muncul dalam kehidupan kita, sebab kedagingan adalah penghalang dari hubungan kita dengan Allah. Singkirkan semua kedagingan yang ada dan mulai hidup menurut kehendak Roh. Hidup sebagai manusia baru yang penuh dengan kasih baik kepada Allah maupun sesama, sukacita, damai sejahtera, hidup dalam kesabaran, dalam kemurahan, penuh kebaikkan, kesetiaan kepada Allah dan dalam keseluruhan unsur buah Roh, sehingga kehidupan kita sebagai orang percaya memuliakan Allah.
Renungan :
Perhatikan kehidupan kita saat ini dan bercermin pada firman Tuhan hari ini. Jika masih ada kedagingan dalam kehidupan kita, jangan tunda dan jangan biarkan secara berlarut-larut. Segera ambil keputusan untuk bertobat dan meningkirkan segala kedagingan supaya iman kita terus bertumbuh.
Kedagingan adalah ragi yang membuat hidup anda cemar dihadapan Allah.
Tidak ada komentar